Rabu, 06 Maret 2013

Masalah Sosial Masyarakat Suku Sunda

Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis. “Kegemilangan” kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda. Dalam perkembangannya kebudayaan Sunda kini seperti sedang kehilangan ruhnya kemampuan beradaptasi, kemampuan mobilitas, kemampuan tumbuh dan berkembang, serta kemampuan regenerasi. Kemampuan beradaptasi kebudayaan Sunda, terutama dalam merespons berbagai tantangan yang muncul, baik dari dalam maupun dari luar, dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang kurang begitu menggembirakan. Bahkan, kebudayaan Sunda seperti tidak memiliki daya hidup manakala berhadapan dengan tantangan dari luar. Akibatnya, tidaklah mengherankan bila semakin lama semakin banyak unsur kebudayaan Sunda yang tergilas oleh kebudayaan asing. Sebagai contoh paling jelas, bahasa Sunda yang merupakan bahasa komunitas orang Sunda tampak semakin jarang digunakan oleh pemiliknya sendiri, khususnya para generasi muda Sunda. Lebih memprihatinkan lagi, menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari terkadang diidentikkan dengan “keterbelakangan”, untuk tidak mengatakan primitif. Akibatnya, timbul rasa gengsi pada orang Sunda untuk menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulannya sehari-hari. Bahkan, rasa “gengsi” ini terkadang ditemukan pula pada mereka yang sebenarnya merupakan pakar di bidang bahasa Sunda, termasuk untuk sekadar mengakui bahwa dirinya adalah pakar atau berlatar belakang keahlian di bidang bahasa Sunda.
Adanya kondisi yang menunjukkan lemahnya daya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda disebabkan karena ketidakjelasan strategi dalam mengembangkan kebudayaan Sunda serta lemahnya tradisi, baca, tulis , dan lisan (baca, berbeda pendapat) di kalangan komunitas Sunda. Ketidakjelasan strategi kebudayaan yang benar dan tahan uji dalam mengembangkan kebudayaan Sunda tampak dari tidak adanya “pegangan bersama” yang lahir dari suatu proses yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan tentang upaya melestarikan dan mengembangkan secara lebih berkualitas kebudayaan Sunda. Apalagi jika kita menengok sekarang ini kebudayaan Sunda dihadapkan pada pengaruh budaya luar. Jika kita tidak pandai- pandai dalam memanajemen masuknya budaya luar maka kebudayaan Sunda ini lama kelamaan akan luntur bersama waktu.
Berbagai unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan nasional dan kebudayaan dunia tampak tidak mendapat sentuhan yang memadai. Ambillah contoh, berbagai makanan tradisional yang dimiliki orang Sunda, mulai dari bajigur, bandrek, surabi, colenak, wajit, borondong, kolontong, ranginang, opak, hingga ubi cilembu, apakah ada strategi besar dari pemerintah untuk mengemasnya dengan lebih bertanggung jawab agar bisa diterima komunitas yang lebih luas. Lemahnya budaya baca, tulis, dan lisan ditengarai juga menjadi penyebab lemahnya daya hidup dan mutu hidup kebudayaan Sunda. Lemahnya budaya baca telah menyebabkan lemahnya budaya tulis. Lemahnya budaya tulis pada komunitas Sunda secara tidak langsung merupakan representasi pula dari lemahnya budaya tulis dari bangsa Indonesia. Fakta paling menonjol dari semua ini adalah minimnya karya-karya tulis tentang kebudayaan Sunda ataupun karya tulis yang ditulis oleh orang Sunda
Jalinan hubungan antara individu- individu dalam masyarakat suku Sunda dalam kehidupan sehari- hari berjalan relatif positif. Apalagi masyarakat Sunda mempunyai sifat someah hade ka semah. Ini terbukti banyak pendatang tamu tidak pernah surut berada ke Tatar Sunda ini, termasuk yang enggan kembali ke tanah airnya. Lebih jauh lagi, banyak sekali sektor kegiatan strategis yang didominasi kaum pendatang. Ini juga sebuah fakta yang menunjukkan bahwa orang Sunda mempunyai sifat ramah dan baik hati kepada kaum pendatang dan tamu.
Diakui pula oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sunda memang telah menjalin hubungan yang harmonis dan bermakna dengan kaum pendatang dan mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan persahabatan Tidaklah mengherankan bahwa persahabatan, saling pengertian, dan bahkan persaudaraan kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda dan kaum pendatang. Hubungan urang Sunda dengan kaum pendatang dari berbagai etnik dalam konteks apa pun-keseharian, pendidikan, bisnis, politik, dan sebagainya-dilakukan melalui komunikasi yang efektif. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kesalahpahaman dan konflik antarbudaya antara masyarakat Sunda dan kaum pendatang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi penyebab utamanya adalah komunikasi dari posisi-posisi yang terpolarisasikan, yakni ketidakmampuan untuk memercayai atau secara serius menganggap pandangan sendiri salah dan pendapat orang lain benar.
Perkenalan pribadi, pembicaraan dari hati ke hati, gaya dan ragam bahasa (termasuk logat bicara), cara bicara (paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa, cara duduk, dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut memengaruhi berhasil tidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada akhirnya, di balik kearifan, sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya masih sangat kental sehingga halini menjadi penunjang di dalamterjalinnya system interaksi yang berjalan harmonis.
Masyarakat Jawa Barat, yaitu masyarakat Sunda, mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat. Nilai individu sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengan demikian, dalam pengambilan keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll., seseorang tidak dapat lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya. Dalam masyarakat yang lebih luas, misalnya dalam suatu desa, kehidupan masyarakatnya sangat banyak dikontrol oleh pamong desa. Pak Lurah dalam suatu desa merupakan “top leader” yang mengelola pemerintahan setempat, berikut perkara-perkara adat dan keagamaan. Selain pamong desa ini, masih ada golongan lain yang dapat dikatakan sebagai kelompok elite, yaitu tokoh-tokoh agama. Mereka ini turut selalu di dalam proses pengambilan keputusan-keputusan bagi kepentingan kehidupan dan perkembangan desa yang bersangkutan. Paul Hiebert dan Eugene Nida, menggambarkan struktur masyarakat yang demikian sebagai masyarakat suku atau agraris.
Perbedaan status di antara kelompok elite dengan masyarakat umum dapat terjadi berdasarkan status kedudukan, pendidikan, ekonomi, prestige sosial dan kuasa. Robert Wessing, yang telah meneliti masyarakat Jawa Barat mengatakan bahwa ada kelompok
in group” dan “out group” dalam struktur masyarakat. Kaum memandang sesamanya sebagai “in group” sedang di luar status mereka dipandang sebagai “out group.
W.M.F. Hofsteede, dalam disertasinya Decision-making Process in Four West Java Villages (1971) juga menyimpulkan bahwa ada stratifikasi masyarakat ke dalam kelompok elite dan massa. Elite setempat terdiri dari lurah, pegawai-pegawai daerah dan pusat, guru, tokoh-tokoh politik, agama dan petani-petani kaya. Selanjutnya, petani menengah, buruh tani, serta pedagang kecil termasuk pada kelompok massa. Informal leaders, yaitu mereka yang tidak mempunyai jabatan resmi di desanya sangat berpengaruh di desa tersebut, dan diakui sebagai pemimpin kelompok khusus atau seluruh desa.
Hubungan seseorang dengan orang lain dalam lingkungan kerabat atau keluarga dalam masyarakat Sunda menempati kedudukan yang sangat penting. Hal itu bukan hanya tercermin dari adanya istilah atau sebutan bagi setiap tingkat hubungan itu yang langsung dan vertikal (bao, buyut, aki, bapa, anak, incu) maupun yang tidak langsung dan horisontal (dulur, dulur misan, besan), melainkan juga berdampak kepada masalah ketertiban dan kerukunan sosial. Bapa/indung, aki/nini, buyut, bao menempati kedudukan lebih tinggi dalam struktur hubungan kekerabatan (pancakaki) daripada anak, incu, alo, suan. Begitu pula lanceuk (kakak) lebih tinggi dari adi (adik), ua lebih tinggi dari paman/bibi. Soalnya, hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain akan menentukan kedudukan seseorang dalam struktur kekerabatan keluarga besarnya, menentukan bentuk hormat menghormati, harga menghargai, kerjasama, dan saling menolong di antara sesamanya, serta menentukan kemungkinan terjadi-tidaknya pernikahan di antara anggota-anggotanya guna membentuk keluarga inti baru.
Pancakaki dapat pula digunakan sebagai media pendekatan oleh seseorang untuk mengatasi kesulitan yang sedang dihadapinya. Dalam hubungan ini yang lebih tinggi derajat pancakaki-nya hendaknya dihormati oleh yang lebih rendah, melebihi dari yang sama dan lebih rendah derajat pancakaki-nya.

Selasa, 05 Maret 2013

Teknologi Sidik Jari untuk Mengenal Potensi Remaja

Teknologi ternyata dapat menentukan nasib dan menuntun remaja ke masa depan yang mereka tuju. Dalam hal ini menentukan nasib bukan dengan cara meramal seperti yang dilakukan dukun atau peramal, namun dengan memprediksi potensi kecerdasan, minat, dan bakat melalui finger print (alat peneliti kecerdasan melalui sidik jari). Dewasa ini, banyak cara yang dilakukan untuk mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang, namun belum dapat diketahui secara maksimal seperti melalui tes psikotes, tes potensi akademik, dan lain-lain. Akan tetapi, ada cara yang lebih efektif untuk mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang yaitu tes sidik jari kecerdasan dengan menggunakan alat yang bernama finger print, alat ini akan mendeteksi potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang melalui sidik jari. Manfaat dari alat ini tentu sangat dirasakan berbagai kalangan terutama remaja. Melalui tes sidik jari kecerdasan ini, remaja yang masih duduk di bangku SMP dapat mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakatnya. Selain itu, melalui alat tersebut dapat mengetahui kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai diinginkan remaja tersebut, karena melalui kegiatan ekstrakurikulerlah bakat remaja dapat tersalurkan. Saat ini, banyak remaja yang mempunyai bakat di bidang seni maupun olahraga yang belum tertampung. Untuk menampung bakat remaja, di sekolah dibentuk kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), Paskibra, Merpati Putih, Pencinta Alam, Sepak Bola, Bola Voli, Basket, dan lain-lain. Jika sudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler remaja dapat menyalurkan bakatnya dan dapat meraih prestasi yang membanggakan. Prestasi tersebut diraih bila didalam jiwa remaja tertanam semangat yang tak pernah terpadamkan. Prestasi yang diraih remaja di bidang olahraga atau seni dapat dijadikan pertimbangan untuk masuk SMA atau Pertimbangan Masuk Kuliah di Perguruan Tinggi melalui jalur prestasi.

Bagi remaja yang duduk di bangku SMA dan perguruan tinggi, alat ini juga dibutuhkan untuk mengetahui minat remaja melalui penjurusan. Saat ini penjurusan di SMA dibagi menjadi tiga, yaitu IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa. Ketiga pilihan penjurusan tersebut menjadikan remaja bingung dalam memilih jurusan sesuai dengan minat dan tingkat kecerdasan yang dimiliki remaja. Saat ini, baru melalui tes psikotes dapat diketahui potensi minat dan tingkat kecerdasan remaja. Akan tetapi, baru-baru ini melalui finger print dapat diketahui minat dan tingkat kecerdasan remaja. Dengan begitu guru dapat mengarahkan siswa untuk memilih program penjurusan yang dituju dan sesuai dengan minat dan tingkat kecerdasan siswa tanpa harus ada paksaan.

Disamping itu, melalui alat ini dapat diketahui potensi akademik remaja tanpa melalui tes seperti yang biasa dilakukan. Saat ini, melalui TPA (Tes Potensi Akademik) dapat diketahui potensi akademik remaja untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi, tes tersebut belum maksimal karena remaja bisa saja dalam menjawab soal tidak jujur. Tentu perilaku tidak jujur remajalah yang dapat menghalangi tujuan mereka tersebut. Untuk itu, dibutuhkan transparansi (keterbukaan) dalam hal ini. Solusinya, menggunakan finger print-lah potensi akademik remaja dapat diketahui dan guru pun dapat mengarahkan remaja pada Perguruan Tinggi dan fakultas yang sesuai dengan potensi akademik remaja.

Dapat diketahui teknologi saat ini memang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia terutama remaja. Teknologi banyak memberikan sisi positif pada kehidupan remaja. Banyak manfaat yang didapat dari kemajuan teknologi bagi para remaja sehingga teknologi kian mewarnai kehidupan remaja. Seharusnya remaja tidak hanya menggunakan teknologi tetapi remaja harus memberikan timbal balik pada teknologi layaknya simbiosis mutualisme antara lebah dan bunga. Remaja sepantasnya menciptakan teknologi yang baru dan dapat di nikmati oleh generasi berikutnya. Selain itu, hadirnya teknologi bukan membuat remaja memanfaatkan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat melainkan untuk menunjang remaja dalam menuntut ilmu, karena teknologi diciptakan harus beriringan dengan pendidikan. Saat ini banyak remaja yang pandai dalam bidang teknologi, namun tidak dibarengi pandai dalam belajar. Kondisi ini jika dibiarkan maka akan berpengaruh pada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di negara kita. Untuk itu, dari remajalah yang memulai untuk menaruh porsi yang sama antara pendidikan dan teknologi. Teknologi memang sangat diperlukan untuk kehidupan manusia terutama remaja, namun harus diiringi dengan pendidikan.

Mengambil Jurusan Kuliah dengan Sidik Jari

Teknologi sekarang ini ternyata dapat membantu menentukan nasib dan menuntun remaja ke masa depan yang mereka tuju. Menentukan nasib di sini bukan cara meramal seperti yang dilakukan dukun atau peramal, namun dengan memprediksi potensi kecerdasan, minat, dan bakat melalui finger print (alat peneliti kecerdasan melalui sidik jari). Dewasa ini, banyak cara yang dilakukan untuk mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang, namun belum dapat diketahui secara maksimal seperti melalui tes psikotes, tes potensi akademik, dan lain-lain. Akan tetapi, ada cara yang lebih efektif untuk mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang yaitu tes sidik jari kecerdasan dengan menggunakan alat yang bernama finger print, alat ini akan mendeteksi potensi kecerdasan, minat, dan bakat seseorang melalui sidik jari. Manfaat dari alat ini tentu sangat dirasakan berbagai kalangan terutama remaja. Melalui tes sidik jari kecerdasan ini, remaja yang masih duduk di bangku SMP dapat mengetahui potensi kecerdasan, minat, dan bakatnya. Selain itu, melalui alat tersebut dapat mengetahui kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai diinginkan remaja tersebut, karena melalui kegiatan ekstrakurikulerlah bakat remaja dapat tersalurkan. Saat ini, banyak remaja yang mempunyai bakat di bidang seni maupun olahraga yang belum tertampung. Untuk menampung bakat remaja, di sekolah dibentuk kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), Paskibra, Merpati Putih, Pencinta Alam, Sepak Bola, Bola Voli, Basket, dan lain-lain. Jika sudah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler remaja dapat menyalurkan bakatnya dan dapat meraih prestasi yang membanggakan. Prestasi tersebut diraih bila didalam jiwa remaja tertanam semangat yang tak pernah terpadamkan. Prestasi yang diraih remaja di bidang olahraga atau seni dapat dijadikan pertimbangan untuk masuk SMA atau Perguruan Tinggi melalui jalur prestasi.

Bagi remaja yang duduk di bangku SMA dan perguruan tinggi, teknologi sidik jari ini juga dibutuhkan untuk mengetahui minat remaja melalui penjurusan. Saat ini penjurusan di SMA dibagi menjadi tiga, yaitu IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa. Ketiga pilihan penjurusan tersebut menjadikan remaja bingung dalam memilih jurusan sesuai dengan minat dan tingkat kecerdasan yang dimiliki remaja. Saat ini, baru melalui tes psikotes dapat diketahui potensi minat dan tingkat kecerdasan remaja. Akan tetapi, baru-baru ini melalui finger print dapat diketahui minat dan tingkat kecerdasan remaja. Dengan begitu guru dapat mengarahkan siswa untuk memilih program penjurusan yang dituju dan sesuai dengan minat dan tingkat kecerdasan siswa tanpa harus ada paksaan.

Disamping itu, melalui Teknologi Sidik Jari ini dapat diketahui potensi akademik remaja tanpa melalui tes seperti yang biasa dilakukan. Saat ini, melalui TPA (Tes Potensi Akademik) dapat diketahui potensi akademik remaja untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi, tes tersebut belum maksimal karena remaja bisa saja dalam menjawab soal tidak jujur. Tentu perilaku tidak jujur remajalah yang dapat menghalangi tujuan mereka tersebut. Untuk itu, dibutuhkan transparansi (keterbukaan) dalam hal ini. Solusinya, menggunakan finger print-lah potensi akademik remaja dapat diketahui dan guru pun dapat mengarahkan remaja pada Perguruan Tinggi dan fakultas yang sesuai dengan potensi akademik remaja.

Dapat diketahui teknologi sidik jari saat ini memang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia terutama remaja. Teknologi banyak memberikan sisi positif pada kehidupan remaja. Banyak manfaat yang didapat dari kemajuan teknologi bagi para remaja sehingga teknologi kian mewarnai kehidupan remaja. Seharusnya remaja tidak hanya menggunakan teknologi tetapi remaja harus memberikan timbal balik pada teknologi layaknya simbiosis mutualisme antara lebah dan bunga. Remaja sepantasnya menciptakan teknologi yang baru dan dapat di nikmati oleh generasi berikutnya. Selain itu, hadirnya teknologi bukan membuat remaja memanfaatkan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat melainkan untuk menunjang remaja dalam menuntut ilmu, karena teknologi diciptakan harus beriringan dengan pendidikan. Saat ini banyak remaja yang pandai dalam bidang teknologi, namun tidak dibarengi pandai dalam belajar. Kondisi ini jika dibiarkan maka akan berpengaruh pada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di negara kita. Untuk itu, dari remajalah yang memulai untuk menaruh porsi yang sama antara pendidikan dan teknologi. Teknologi memang sangat diperlukan untuk kehidupan manusia terutama remaja, namun harus diiringi dengan pendidikan.

Minggu, 03 Maret 2013

Terapi Air untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Terapi Air Putih ini pertama kali dilakukan oleh orang-orang China, dengan sebuah keyakinan karena air merupakan unsur yang paling dibutuhkan manusia untuk kehidupannya, bahkan lebih dari 50 persen tubuh kita terdiri dari air. Solusi terapi air ini kemudian dimanfaatkan sebagai sarana dan mediasi penyembuhan, salah satunya adalah terapi pemulihan cedera. Pengaruh gaya apung air membuat beban terhadap sendi tubuh seorang pasien berkurang.
Terapi air putih juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit berat seperti di bawah ini dengan cara melakukannya secara kontinyu setiap hari, berikut waktu hari melakukannya :
•    Tekanan darah tinggi, lama waktu terapan 30 hari.
•    Asam lambung, lama waktu terapi 10 hari.
•    Diabetes, lama waktu terapi 1 bulan.
•    Susah buang air besar, lama waktu terapi 10 hari.
•    Penyakit kanker, lama waktu terapi 8 bulan.
•    TBC/Tuberculosis, lama waktu terapi 3 bulan.
•    Penyakit jantung, lama waktu terapi 1 bulan.
Adapun cara melakukan terapi ini adalah dengan cara melakukannya di waktu pagi, setelah bangun pagi hari. Berikut penjelasan rincinya:
1. Setelah Anda bangun pagi sebelum menggosok gigi, minum 4 x 160 ml gelas air putih.
Ingat, minumlah persis setelah bangun tidur karena ludah yang mengendap dalam mulut semalaman ternyata mengandung enzim dan antibiotik alami yang diperlukan tubuh. Setelahnya usahakan jangan memakan apa pun selama satu jam. Fungsinya adalah agar air putih yang diminum mampu membersihkan 8 meter usus halus dan mengikis kotoran yang melekat pada dinding usus halus. Pada saat pertama terapi air putih, mungkin Anda akan lebih sering buang air dalam 1 jam, namun jika sudah terbiasa akan kembali normal dan tubuh pun akan terasa lebih bugar.
2. Gosok dan bersihkan mulut tetapi jangan makan ataupun minum apa pun selama 45 menit.
3. Setelah 45 menit Anda boleh makan dan minum seperti biasa.
4. Setelah 15 menit sarapan, makan siang, dan makan malam, jangan makan ataupun minum apa pun selama 2 jam.
5. Untuk Anda yang tua ataupun sakit dan tidak dapat minum 4 gelas air, pada saat mulai bisa digantikan dengan meminim sedikit air terlebih dahulu dan kemudian ditingkatkan secara berkala hingga 4 gelas per hari.
Dengan menerapkan metode terapi air putih, tubuh akan bekerja maksimal dan sel-sel dalam tubuh tetap dapat beregenerasi dengan baik. Meski telah melakukan terapi air ini dengan baik dan teratur, seringkali kita masih mengalami banyak problem penyakit. Itu semua bisa terjadi karena cuaca, iklim tidak mendukung serta ditambah lagi aktivitas yang berlebih dan beban pikiran.

Manfaat Jalan Kaki Untuk Kesehatan Manusia

Jalan kaki adalah olahraga yang murah dan mudah dilakukan oleh siapapun. Itulah yang membuat jalan kaki menjadi olahraga kalangan tertentu yang menyadarinya. Dokter seringkai menyarankan pasiennya yang kurang menggerakkan badannya karena terlalu sibuk tidak bisa berolahraga, untuk berjalan kaki setiap hari. Tak hanya itu, kegiatan yang satu itu ternyata juga memberikan begitu banyak manfaat bagi tubuh, diantaranya:
1.    Berjalan kaki dapat menurunkan tingkat kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau yang biasa dikenal dengan sebutan kolesterol jahat. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan produksi kolesterol HDL (high density lipoprotein).
2.    Berjalan kaki termasuk aktivitas yang berdampak rendah, tak akan memberatkan sendi dan tidak mempengaruhi ataupun meningkatkan risiko terserang osteoarthritis layakanya aktivitas olahraga lainnya.
3.    Berjalan dapat mengurangi risiko dari berbagai gangguan kesehatan.
4.    Menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem kardiovaskuler, mengurangi faktor risiko untuk perkembangan, dan meningkatkan pengelolaan diabetes melitus tipe 2.
5.    Bagi Anda yang sedang berdiet ataupun berusaha menjaga bobot tubuh, berjalan kaki akan sangat membantu mendapatkan bobot tubuh yang diidam-idamkan.
6.    Meningkatkan mood dan kekuatan fisik melalui latihan otot dan mengurangi kemungkinan terserang osteoporosis.
Demikian Manfaat Jalan Kaki Untuk Kesehatan Manusia, semoga bermanfaat.

Antara Sains, Teknologi dan Peradaban

Descartes disaat awal merumuskan konsep Geometri Analitisnya mungkin tidak berfikir tentang implikasi moral dan sosial dari konsepnya. Demikian juga seorang Darwin dan juga Newton. Apalagi melihat konsep reduksionisnya Descartes yang kemudian mengilhami pembagian bidang spesialisasi ilmu yang di masa peradaban Islam tidak begitu penting. Sehingga, bisa jadi pengaruh yang diberikan mereka terhadap bentuk perubahan sosial tidak begitu difikirkan mereka. Dalam kalimat lain, bentuk modernisme sebagai bentuk tatanan sosial pengganti tatanan sosial ‘abad kegelapan’ bisa jadi tidak pernah mereka fikirkan bahkan tidak pernah mereka bayangkan. Apalagi dampak negatifnya terhadap kenyataan sosial.

Bersandar dari modifikasi kebijaksanaan para geologist dengan The Present is the key to the past and the future, ‘penyesalan’ ummat manusia terhadap akhir menyakitkan dari modernisme perlu disikapi dengan bijak. Adalah sebuah kebutuhan mutlak saat ini komunitas saintis dan teknolog terus membangun bentuk pengembagan dan penerapan sains dan teknologi yang mempertimbangkan konsekuensi ekologi, moral dan sosial dari proses inovasi maupun inventory yang mereka lakukan. Karena, dalam kenyataannya teriakan para ahli ilmu sosial dan juga teolog atau ulama tidak akan banyak artinya karena sejatinya Minoritas kreatif atau nukleolus dari sel-sel pembentuk peradaban ini disadari atau tidak adalah saintis dan teknolog itu sendiri.

Namun yang cukup memprihatinkan adalah budaya pragmatis, egois bahkan tertutup (elitis) di kalangan saintis dan teknolog dunia dewasa ini. Bahkan derajat expert di kalangan saintis dan teknolog saat ini tanpa sadar telah membangun sebuah sistem feodalisme baru. Bagaimana kita bisa berharap bahwa peradaban yang akan datang akan menjadi lebih baik jika saintis dan teknolog terlalu egois dengan dirinya dan obsesinya ? Atau di sisi lain kita juga melihat realitas saintis dan teknolog yang ‘nyaman’ ketika dirinya diperalat oleh sebuah sistem politik dan kapital yang sejatinya dengan mudah bisa mereka patahkan.

Perlu kiranya dibangun sistem yang memungkinkan terbukanya kembali sekat-sekat komunikasi antara sains dan teknologi, dari fihak saintis dan teknolog tentunya, dengan disiplin ilmu dan spesialisasi lain tanpa harus memandang bidang ilmu dan kompetensi yang mungkin di dalam sistem feodalisme baru yang mereka anut dipandang lebih rendah. Disamping itu, perlu dibangun sebuah etika profetis (meminjam konsep Kuntowijoyo) di kalangan saintis dan teknolog, sebagaimana layaknya para nabi yang memandang dirinya sebagai sosok pembebebas ummat manusia dari segala penindasan, sebagai sosok yang mendedikasiakan proses inovasi dan inventory-nya untuk pembangunan kembali hakekat kemanusiaan yang nyaris musnah, dan juga sebagai para pengingat ummat manusia akan kenyataan bahwa sejatinya mereka adalah mahluk Tuhan yang tiada lain harus berbuat baik di dunia ini.Budaya runtuh karena kehilangan Fleksibilitas. Pada waktu struktur sosial dan pola perilaku telah menjadi kaku sedangkan masyarakat tidak lagi mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah, peradaban itu tidak akan mampu melanjutkan proses kreatif evolusi budayanya. Dia akan hancur dan secara berangsur mengalami disintegrasi.

Sementara peradaban-peradaban yang sedang berkembang menunjukan keberagaman dan kepandaian yang tak pernah berhenti, peradaban-peradaban yang berada dalam proses disintegrasi menunjukkan keseragaman dan kurangnya daya temu. Hilangnya flesibilitas dalam masyarakat yang mengalami disintegrasi ini disertai dengan hilangnya harmoni secara umum pada elemen-elemennya, yang mau tak mau mengarah pada meletusnya perpecahan dan kekacauan sosial.

Namun demikian, selama proses disintegrasi yang menyakitkan itu, kreativitas masyarakat -kemampuannya untuk menghadapi tantangan – tidak hilang sama sekali. Meskipun arus budaya telah menjadi beku dengan melekatkan diri pada pemikiran-pemikiran mapan dan pola-pola perilaku yang kaku, minoritas kreatif akan tetap muncul ke permukaan dan melanjutkan proses tantangan dan tanggapan itu. Lembaga–lembaga sosial yang dominan akan menolak menyerahkan peran-peran utama kepada kekuatan-kekuatan budaya baru ini, tetapi mereka mau tak mau akan tetap runtuh dan mengalami disintegrasi, dan kelompok minoritas kreatif itu mungkin akan mampu mentransformasikan beberapa elemen lama menjadi konfigurasi baru. Proses evolusi budaya ini akan terus berlanjut, tetapi berada dalam kondisi-kondisi baru dan dengan tokoh-tokoh baru pula. (dari Titik Balik Perdaban, Fritjof Capra, 1981).

Dari deskripsi Toynbee di atas, sepertinya semenjak terjadi revisi di dalam konsep Newton oleh Farady dan Maxwell melalui Teori Medan Listriknya, serta lahirnya teori Fisika Kuantum dan Relatifitas ditangan Heisenberg dan Einstein, minoritas kreatif pembentuk peradaban baru tersebut sedikit demi sedikit telah terbentuk. Bahkan setelah ada interaksi antara matematika tingkat tinggi dengan teknologi elektronika, kita kemudian mengenal bentuk aplikasi teknologi yang dikenal dengan teknologi komputer, yang jauh meninggalkan konsep mekanika newton.

Dunia kemudian juga mengenal adanya pengaruh filosofis dari konsep Fisika Kuantum terhadap realitas sosial, dimana ketika teknologi Komputer berinteraksi dengan realitas sosial, lahirlah sebuah teknologi informasi yang bergerak dalam logika Kuantum yang diprediksikan oleh Tofler akan menjadi tulang punggung bentuk peradaban baru pengganti modernisme. Kemudian kita mengenal bagaimana konsep cepat-lambat mengalami perubahan secara drastis. Juga konsep keterbatasan ruang yang bisa diatasi sehinga konsep jauh dan dekat secara filosofis juga mengalami perubahan makna. Dengan demikian jaring-jaring Cartesian akan sulit untuk mengambarkan karena konsep ruang dan waktu ini sudah berubah secara filosofis. Bahkan perbedaan konsep nyata dan imajiner yang juga kemudian di klaim oleh dunia IT akan segera teratasi akan semakin meninggalkan jaring-jaring Cartesian sebagai satu-satunya yang bisa menggambarkan kenyataan. Juga dengan berkembangnya pemetaan DNA, rekayasa genetika yang meninggalkan konsep evolusinya Darwin. Sekali lagi terbukti, pengaruh dominan Sainstis dan Teknolog ternyata masih sangat dominan untuk menentukan masa depan ummat manusia. Apalagi setelah Ilmuan Sosial Mahzab Kritis dengan Posmodernismenya terjebak dalam wacana dan definisi semata, serta para teolog dan ahli agama yang terus disibukkan dengan perdebatan liberal dan konservatifnya, disdari atau tidak para Saintis dan Teknolog akan tetap menjadi penentu arah peradaban.

Tujuh Manfaat Mandi Pagi Hari dengan Air Dingin

Para penelitian menyarankan sebaiknya manusia membiasakan untuk mandi pagi setiap hari dengan air dingin. Mandi pagi dengan air dingin tidak hanya bertujuan untuk membersihkan badan saja, ternyata kebiasaan ini memiliki banyak manfaat lainnya yang berguna bagi kesehatan manusia. Berikut 7 manfaat mandi pagi dengan air dingin yang perlu kamu ketahu:

1. Mandi pagi mampu melancarkan peredaran darah
Menurut hasil penelitian sebuah lembaga riset trombosit di Inggris, jika seseorang sering mandi pagi dengan air dingin, maka peredaran darahnya akan menjadi lebih lancar. Tubuh juga akan terasa lebih segar dan bugar.

2. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih
Masih menurut hasil studi di Inggris, mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih dalam tubuh. Bila sel darah putih dalam tubuh meningkat, maka daya tahan dan kemampuan tubuh dalam melawan virus pun akan semakin meningkat. Manfaat positifnya tubuh akan menjadi lebih prima dan tidak mudah sakit karena daya tahan tubuh selalu terjaga dengan baik.

3. Mandi dengan air dingin bisa menurunkan resiko darah tinggi
Menurut Frederic Premji, seorang hipnoterapis dari The American Board of Hypnotherapy, mandi air dingin akan menurunkan resiko timbulnya darah tinggi, varises dan mengerasnya pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena mandi air dingin akan melancarkan seluruh sirkulasi darah ke organ-organ tubuh.

 4. Mandi dengan air dingin dapat meningkatkan kesuburan
Mandi pagi dengan air dingin memiliki efek positif bagi kesehatan reproduksi manusia. Manfaatnya yaitu untuk meningkatkan produksi hormone testosterone pada pria dan hormone estrogen pada wanita. Akibatnya, kesuburan dan gairah seksual pun akan semakin meningkat.

5. Mandi pagi memperbaiki kesehatan jaringan tubuh
Kebiasaan mandi pagi dengan air dingin setiap hari berdampak positif juga pada kesehatan jaringan tubuh manusia. Dengan kebiasaan ini, jaringan kulit akan semakin membaik, kulit tidak kering dan menjadi lebih kenyal. Mandi dengan air dingin juga mampu mengurangi noda dan lingkaran hitam pada bagian bawah mata. Sehingga, kesegaran wajah akan semakin terpancar. Sebaliknya bila mandi dengan air hangat, maka kulit lebih mudah keriput dan kurang kenyal.

Selain itu, mandi dengan air dingin juga berdampak positif pada jaringan kuku. Kuku pun akan menjadi lebih sehat, kuat dan tidak mudah retak.

6. Mandi pagi dengan air dingin dapat membuat rambut lebih sehat
Apa sih yang terjadi pada rambut bila dibilas dengan air dingin? Ternyata air dingin bisa menutupi kutikula rambut, sehingga mampu mengurangi kerontokan. Rambut pun akan lebih terlindungi dari kotoran-kotoran yang biasanya menempel pada kulit kepala. Dengan demikian rambut akan menjadi lebih sehat dan kuat.

7. Mandi air dingin berkhasiat meredakan depresi
Ritual mandi pagi dengan air dingin biasa dilakukan oleh para pejuang samurai Jepang tempo dulu. Ritual ini biasa disebut misogi dalam bahasa Jepang. Kebiasaan ini bertujuan untuk membersihkan jiwa sehingga pikiran menjadi lebih tenang dan bisa menjalani hari-hari dengan penuh semangat.