Rabu, 08 Mei 2013

Penyebab Datangnya Rezeki | Renungan Rizqi dan Penghasilan

Rezeki atau Rizki telah digariskan oleh Allah SWT diberikan kepada seluruh umat manusia. Takdir jatah dan takarannya pun telah ditentukan sebelumnya di lauhil mahfudz. Namun demikian manusia tetap harus berusaha menjemput datangnya rezeki tersebut dengan cara mengetahui sebab-sebab turunnya rezeki, sebab manusia telah diwajibkan oleh Allah SWT untuk berikhtiar selama di dunia.

Orang yang hanya berdiam diri, berpangku tangan, mengeluhkan masalah penghasilan atau rezeki, ciri diantara orang yang mempunyai problem kehidupan. Masalah penghasilan menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Allah telah menjelaskan kepada manusia sebagai hamba-hamba-Nya tentang sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki / rizqi dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang dapat mendatangkan dan melapangkan rizqi / rizki adalah sebagai berikut:

| Takwa Kepada Allah |
Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”

Allah swt juga berfirman, artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)

| Istighfar dan Taubat |

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan.”

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

| Tawakkal Kepada Allah |

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,

“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

| Silaturrahim |
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,
“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

| Infaq fi Sabilillah |

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak.”

Juga firman Allah yang lain,artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)

| Menyambung Haji dengan Umrah |

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas”ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

“Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

| Berbuat Baik kepada Orang Lemah |

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)

Dhu”afa” (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

| Serius di dalam Beribadah |

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,

“Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.”

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu” hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.


Demikian artikel tentang Penyebab Datangnya Rezeki pada Renungan Rizqi dan Penghasilan. Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Al-Sofwah( Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan. )

Selasa, 07 Mei 2013

Kisah Motivasi Penyemangat Kehidupan | Kumpulan Cerita

Tulisan di bawah ini kumpulan cerita motivasi dan artikel cerita berkaitan dengan motivasi, yang mudah-mudahan dapat menginspirasi kehidupan maupun penyemangat diri ketika menjalani kehidupan yang beraneka ragam problematikanya. Berikut kisah atau cerita tersebut:

1. Inti Semua Kebijaksanaan
Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, “Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu.” Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid. “Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja. “Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah. Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya. Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, “Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta.”

2. Janganlah Memaksa
Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa. “Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!” kata kakek, “Saya akan mencoba mengajarimu.” Mereka pulang. Sang Kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak. “Janganlah mencoba memaksa melakukan segala seuatu, nak!” nasihat kakek, “Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”

3. Melawan Diri Sendiri 
Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start. Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda. Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri. Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri. 

4. Kepercayaan Diri 
Banyak orang pandai menyarankan agar kita memiliki suatu kepercayaan diri yang kuat. Pertanyaannya adalah diri yang manakah yang patut kita percayai? Apakah panca indera kita? Padahal kejituan panca indera seringkali tak lebih tumpul dari ujung pena yang patah. Apakah tubuh fisik kita? Padahal sejalan dengan lajunya usia, kekuatan tubuh memuai seperti lilin terkena panas. Ataukah pikiran kita? Padahal keunggulan pikiran tak lebih luas dari setetes air di samudera ilmu. Atau mungkin perasaan kita? Padahal ketajaman perasaan seringkali tak mampu menjawab persoalan logika. Lalu diri yang manakah yang patut kita percayai? Semestinya kita tak memecah-belah diri menjadi berkeping- keping seperti itu. Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri. Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas. Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalam lah yang mampu merengkuh menyatukan anda. Diri itulah yang patutnya anda percayai, karena ia mampu menggenggam kekuatan fisik, keunggulan pikiran dan kehalusan budi anda. 

5. Kitalah yang menciptakan masalah. 
Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di Jakarta. Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor. ‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah.” Ia menyarankan. Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. “Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya. Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa” itu. Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan. Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.” Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat membawa “takdir”tersendiri. Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.” Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak. Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan. 

6. Kelenturan Sikap 
Bila anda menganggap bahwa mengatasi setiap persoalan butuh kekuatan pendirian, ketangguhan otot, dan kekerasan kemauan, maka anda separuh benar. Sebuah batu cadas yang keras hanya bisa segera dihancurkan dengan mengerahkan segenap daya kuat. Oleh karenanya, banyak orang melatih diri agar semakin kuat, semakin tangguh dan semakin tegar. Namun, seringkali kenyataan tak bisa dihadapi dengan pendirian kuat, atau diatasi dengan ketangguhan otot, atau dipecahkan dengan kemauan keras. Ada banyak hal yang tak bisa anda terima, namun harus anda terima. Maka, senantiasa anda membutuhkan sebuah kelenturan sikap. Bukanlah kelenturan sikap pertanda kelemahan, melainkan sebuah kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu sebagaimana ia ada. Bila anda menganggap bahwa mengatasi persoalan adalah dengan menerima persoalan itu, maka anda menemukan separuh benar yang lain. 

Semoga Kisah Motivasi Penyemangat Kehidupan | Kumpulan Cerita ini bisa bermanfaat.

Perayaan Ulang Tahun Perbuatan Bid'ah | Hukum Islam

Telah cukup rinci mengenai dalil-dalil hukum syariat dari Al-Qur'an dan sunnah menunjukkan bahwa Hukum merayakan hari ulang tahun termasuk bid'ah yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada asalnya dalam syariat Islam dan tidak boleh memenuhi undangan tersebut karena hal itu berarti mendukung dan mendorong kepada kebid'ahan. Tetapi tetap saja umat Islam banyak yang melakukan dan bahkan dengan suka hati merayakan untuk anak-anak mereka dengan dalih sudah menjadi budaya daerah karena saking sayang kepada buah hati nya.

Berikut adalah dalil-dalil untuk hukum perayaan ulang tahun tersebut: 
Allah Ta'ala berfirman:

"Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang menetapkan syariat bagi mereka berupa agama yang tidak diizinkan oleh Allah."

Dan firman Allah:

"Kemudian Kami jadikan kamu di atas syariat dari urusan itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka tidak akan dapat menolak dari kamu dari siksa Allah sedikitpun. Dan sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Dan Allah adalah Pelindung bagi orang-orang yang bertaqwa." (Q.S Al Jatsiyah : 18).

Dan Allah berfirman:

"Ikutilah olehmu apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan janganlah kamu mengikuti penolong lain selain-Nya. Sedikit sekali di antaramu yang mengambil pelajaran."

Ada hadits yang shahih dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahwa sesungguhnya beliau bersabda:

"Barangsiapa yang mengamalkan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka dia tertolak."

Dikeluarkan oleh Muslim di dalam shahihnya.

Dalam hadits lain beliau bersabda:

"Sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam . Dan sejelek-jelek urusan adalah hal yang diada-adakan dan setiap kebid'ahan adalah sesat."

Hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.
Kemudian perayaan ini selain bid'ah atau perbuatan  yang tidak ada asalnya dari syariat juga di dalamnya terkandung tasyabbuh (menyerupai) dengan Yahudi dan Nashara tentang peringatan hari lahir. 
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah bersabda mewanti-wanti dari sunnah mengikuti jalan hidup mereka jangan sampai ditiru :

"Kalian pasti akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak pun pasti kalian akan memasukinya." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nashara ?" Beliau menjawab: "Siapa lagi ?" Dikeluarkan oleh Bukhari Muslim daalam Shahihain.

Dan makna " Siapa lagi ?" artinya merekalah orang-orang yang dimaksud dengan perkataan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ini. 

Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda:
"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu."

Kesimpulan: 
  • Bahwa perayaan hari ulang tahun merupakan bid'ah yang haram dikerjakan. Sebab nabi SAW, para shahabat dan salafussalih pun tidak pernah melakukannya. Sebuah amal agama yang tidak ada dasarnya, tergolong perbuatan bid'ah yang hukumnya haram.
  • Bahwa Budaya merayakan ulang tahun tasyabuh datangnya dari budaya di luar umat Islam. Misalnya dari budaya eropa, yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah, termasuk ke wilayah umat Islam. Lalu sebagian umat Islam ikut-ikutan merayakannya. Dengan demikian, maka landasan pengharaman perayaan ulang tahun bertambah satu lagi, yaitu peniruan terhadap orang kafir / Tasyabbuh.

Kamis, 02 Mei 2013

Kriteria Ideal Pemimpin Negara | Syarat Calon Presiden RI

Syarat menjadi presiden itu tidaklah mudah, disamping kemapanan ilmu dan pengalaman, mental sebagai pemimpin juga sangat dibutuhkan. Semakin dekatnya pemilihan presiden 2014, rakyat Indonesia sangat menanti dengan penuh harapan, siapa kira-kira yang akan memimpin negeri ini. Siapa yang akan menghantar mereka pada perubahan dan pembaharuan? Lantas seperti apa kira-kira presiden terpilih itu akan memimpin, apakah ia akan menjadi pemimpin yang memandang sebelah mata rakyat yang ia pimpin, amanat penderitaan rakyat, atau ia akan mampu menjadi pemimpin yang bijak dan mengabdi sepenuh-penuhnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terus muncul. Lalu seperti apakah kriteria pemimpin negara yang dibutuhkan negara kita untuk kepemimpinan masa depan?

Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kriteria-kriteria ideal untuk situasi paling mendesak yang dihadapi bangsa ini, serempak kriteria tersebut harus berlaku juga, doable dan applicable dalam meniti masa depan bangsa ini jauh ke depannya. Membawa bangsa ini melewati tahun-tahun kelam maupun tahun-tahun cemerlang, sampai akhirnya mampu mencapai cita-cita bangsa secara utuh seperti yang diharapkan dan sudah tercatat manis dalam Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.

Mungkin sekali banyak yang bertanya apakah susah atau gampang menjadi Presiden di republik ini? Tidak sedikit yang menjawabnya, “ah gampang kok! apa sih susahnya?”. Tapi ada juga yang bilang, “jangan pikir memimpin negeri ini gampang…susahnya minta ampun!” Tapi kenyataannya susah atau gampang sih? Jawabannya tidak gampang. Maksudnya jadi presiden republik ini tidak gampang, kalau ia mau disebut pemimpin yang baik, berhasil, dan ideal. Banyak yang harus ia miliki.

Kriteria Ideal Presiden | Pemimpin Negara Indonesia
Berikut adalah kriteria ideal untuk presiden Indonesia. Namun ini tidak final, para pembaca dapat mengurangi atau melengkapinya. Inilah diantaranya:
  1. Seorang Presiden harus memahami ideologi dan budaya Indonesia secara utuh, lengkap, dan benar. Ia harus meyakini dan percaya sepenuh-penuhnya bahwa Pancasila adalah landasan perjuangannya, dan secara sungguh-sungguh mengerti apa makna dari ke lima sila yang ada di situ. Bukan sekedar mampu menghafalnya, tapi memahami makna terdalam dari ideologi negara kita. Secara bersamaan, dengan melihat perjalanan bangsa Indonesia sejak lahirnya bangsa ini sampai saat ini, maka ia harus mempunyai pemahaman yang mumpuni tentang akar budaya yang dimiliki bangsa kita. Sebab dengan demikian, ia akan mampu memilah dan memisahkan mana yang pantas untuk Indonesia dan mana yang tidak.
  2. Seorang Presiden harus memiliki skill/kemampuan kepemimpinan yang bagus dan tidak otoriter. Apa artinya? Begini. Seorang presiden yang tidak tahu memimpin sudah barang tentu akan menghantar bangsa ini pada kehancuran. Kemampuan memimpin bukan tergantung pada kehebatan ia memerintah orang. Ketegasan itu perlu. Tapi intisari dari keterampilan memimpin adalah kemampuan dan kemauan ia untuk mendengar suara rakyat yang dipimpinnya. Kemampuan mendengar ini akan menjaga tingkah lakunya supaya tidak serta merta menjadi otoriter. Pemimpin yang tegas dan keras tanpa kerelaan untuk mendengar akan menjadikannya seorang pemimpin atau presiden yang otoriter.
  3. Seorang Presiden harus mampu merangkul semua golongan. Ketika bangsa kita begitu rentan terhadap perpecahan, pertikaian, dan saling serang karena perbedaan dan kepelbagaian, maka sangat dibutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan dan mengayomi semua unsur yang berbeda tersebut. Bukan dengan maksud menyeragamkan, tapi menjaga dan mengutuhkan yang berbeda-beda tersebut tetap dalam bingkai persatuan. Pemimpin yang mampu berdiri di atas banyak kepentingan, dan beragam perbedaan itulah yang bangsa ini butuhkan kedepannya.
  4. Seorang Presiden harus mempunyai integritas. Dimata hukum dan di mata banyak orang ia haruslah bersih dari segala macam catatan hitam dan buruk, umpamanya riwayat hebat dalam berkorupsi, berkolusi, dan bernepotisme. Untuk memimpin Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi ke depannya, maka integritas masih merupakan keharusan bagi mereka yang berkeinginan menjadi presiden di republik ini.
  5. Seorang Presiden harus jujur. Zaman sekarang ini kejujuran semakin mahal harganya di negeri kita ini Karena seperti dalam kehidupan sehari-hari, semakin langka sesuatu itu akan semakin mahal harganya. Nah, barangkali pemimpin yang benar-benar jujur di negeri kita sudah semakin susah dijumpai. Bangsa ini sangat membutuhkan pemimpin yang jujur oleh karena tanpa kejujuran, segala sesuatu akan sangat mudah diselewengkan. Kejujuran adalah salah satu kriteria calon presiden kita. Tidak bisa ditawar-tawar. Sesuatu yang mau tidak mau harus ada.
  6. Pemimpin Negara harus Setia. Kesetiaan tidak melulu soal setia kepada pasangan hidup kita, tapi juga kesetiaan terhadap janji atau sumpah jabatan. Sudah terlalu sering ada pernyataan dan janji dari seorang pemimpin bahwa ia tidak akan korupsi, tapi lalu dikemudian hari mereka akhirnya terbukti melanggar janji dan sumpah mereka sendiri. Kita membutuhkan seorang presiden yang benar-benar bisa memegang janji dan sumpah yang sudah ia ucapkan.
  7. Pemimpin Negara harus menjadi teladan dan panutan. Bagaimana supaya ia diteladani? Pertama-tama tentu ia harus bisa memberikan keteladanan sebagai seorang pemimpin bangsa. Apa yang bisa diteladani dan dipanuti kalau ia adalah seorang yang korup, suka menyeleweng, tidak tegas, mudah ditipu bangsa asing, gampang marah tanpa sebab? Jadi ia harus membuktikan dulu bahwa dirinya memang pantas diteladani dan dipanuti oleh rakyat yang ia pimpin.
  8. Pemimpin negara harus seseorang yang nasionalis terbuka. Calon presiden kita mesti memiliki nasionalisme yang kuat. Dengan demikian ia akan mencintai rakyat yang ia pimpin. Ia tidak akan pernah membiarkan rakyatnya “dijajah” bangsa asing. Apa-apa yang ia lakukan adalah demi menyejahterakan rakyat. Tapi juga di sisi lain ia harus terbuka terhadap globalisasi dan tidak menutup mata terhadap negara-negara lain. Adalah tidak elok seorang pemimpin sebuah negara besar yang memiliki nasionalisme buta. Calon presiden kita harus nasionalis terbuka dan bukan nasionalis buta.
  9. Pemimpin negara harus memiliki loyalitas. Bukan hanya anak buah yang dituntut untuk memiliki loyalitas. Tidak hanya rakyat dan bawahan yang mesti loyal. Pemimpin pun termasuk presiden harus memiliki loyalitas dalam bekerja. Kepada siapa ia harus loyal? Kepada dan terhadap amanat rakyat. Kepada dan terhadap tugas dan tanggung-jawab dia sebagai presiden. Oleh karena itu presiden yang layak memimpin bangsa ini, adalah mereka yang punya loyalitas mumpuni. Bukan loyalitas lips servicesemata. Ketika ia belum mampu dan tidak berani berkorban sesuatu demi rakyat yang ia pimpin. Atau berkorban demi tugas yang ia emban, maka ia belum pantas disebut pemimpin yang ideal.
  10. Pemimpin negara harus mampu hidup sederhana. Memiliki gaya hidup bersahaja. Memaknai hidup sederhana adalah juga cara untuk merasakan dan turut meresapi penderitaan begitu banyak rakyat yang masih hidup pas-pasan. Menjalani hidup sederhana menunjukkan betapa ia peduli, dan terpanggil untuk semakin menyelami bahwa kita tidak boleh berpesta pora dan bersenang-senang dengan kemewahan di atas begitu banyak penderitaan orang lain. Alangkah nistanya pemimpin yang bergelimang harta kekayaan, hidup penuh kemewahan tapi tak mau peduli dengan puluhan juta penduduk yang sangat miskin. Mampu hidup sederhana adalah juga wujud toleransi terhadap yang papah dan miskin. Mereka yang mungkin hanya bisa tidur beralaskan daun pisang, makan di atas kertas koran, dan minum dari tampungan air hujan.
  11. Pemimpin negara tidak boleh terlalu tua, tapi jangan juga terlalu muda, khususnya dalam "pemikiran"nya. Usianya harus berada pada posisi optimal dalam memimpin, baik usia yang sebenarnya ataupun usia dalam pengertian pengalaman. Apabila pemimpin kita terlalu tua maka ia ibarat seorang kakek yang hanya akan mampu memberi nasehat tanpa sanggup berbuat apa-apa lagi. Kalau ia terlalu muda, ia akan gampang memutuskan sesuatu berdasarkan emosi sesaat, karena jam terbang belum banyak dan masih kurang pengalaman. Kalau terlalu muda, jangan-jangan mesti dijewer dulu telinganya baru mau kerja. Mesti dicambuk dulu pantatnya baru mau mengambil tindakan nyata. Ragu-ragu dalam memutuskan.
  12. Pemimpin negara haruslah orang yang punya komitmen, tidak mudah untuk dihasut dan terhasut. Seorang pemimpin bangsa harus punya pendirian tegas, dan jangan gampang dipengaruhi oleh bisikan kiri-kanan yang tak jelas, apalagi bisikan dari mereka yang hanya tahu mengadu domba dan mencari keuntungan semata. Pemimpin yang sangat mudah terpengaruh oleh “bisikan” semata, adalah pemimpin yang tidak punya prinsip. Masukan boleh dijadikan pertimbangan, tapi ia harus mampu membedakan mana masukan dan mana bisikan menyesatkan. Kan lucu jadinya bila seorang pemimpin negara besar, tapi gampang sekali dipengaruhi dan dihasut untuk sesuatu yang tidak jelas.
Sebagai seorang warga yang baik, kita berharap bersama bahwa negeri kita tercinta ini nantinya akan dipimpin seorang presiden yang benar-benar mengabdikan dirinya untuk rakyat yang ia pimpin. Yang meanganggap bahwa rakyatnya adalah keluarganya, menyakiti hati rakyat sama artinya dengan menyakiti keluarganya sendiri. Bahwa presiden yang akan memimpin kita, adalah benar-benar sosok yang mengerti betul arti mensejahterakan masyarakat seutuhnya. Sebagaimana ia berusaha mensejahterakan dan membahagiakan seisi rumahnya, demikian pula yang akan ia lakukan untuk rakyat yang ia pimpin. Apalagi negara kita sudah terkenal sebagai negara yang sesungguhnya sangat kaya, dan subur, dan diberkati. Maka jangan sampai kemiskinan semakin bertambah. Jangan sampai pengibaratan anak ayam yang mati di lumbung padi berlaku di negeri yang kaya ini.

Adapun Syarat Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Undang-undang UU No 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagai berikut :
  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri
  3. Tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya
  4. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden
  5. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
  6. Telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara
  7. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara
  8. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
  9. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela
  10. Terdaftar sebagai Pemilih
  11. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban membayar pajak selama 5 tahun terakhir yang dibuktikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak OrangPribadi
  12. Belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama
  13. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
  14. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
  15. Berusia sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) tahun
  16. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat
  17. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G.30.S/PKI
  18. Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan negara Republik Indonesia

Demikian Kriteria Ideal Pemimpin Negara | Syarat Calon Presiden Republik Indonesia, semoga bermanfaat.

Selasa, 30 April 2013

Model Jas Resmi Pria | Teori Menjahit

Penampilan yang terlihat modis untuk pria dapat terlihat ketika pria tersebut mengenakan Jas Resmi nya. Jas tersebut bukan hanya terlihat Enak Dipandang, tetapi juga harus Nyaman Dipakai. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu tentang Jas Resmi Pria ini lain halnya dengan jas koko walau dalam satu waktu  jas koko ini dapat dipakai untuk acara resmi bahkan lebih dari resmi.
Jas adalah pakaian pria bagian atas yang selalu dipakai di luar baju, sehingga bentuknya harus mengikuti ukuran badan pemakainya, dengan memperhatikan lingkar dada, lingkar pinggang dan lingkar pinggul.



Lazimnya jas merupakan pakaian setelan dengan celananya, dibuat menggunakan bahan dari kain dan warna yang sama antara jas dan celananya.
Setelan jas termasuk pakaian resmi, lazim digunakan untuk bekerja di kantor, untuk rapat dan acara resmi lainnya. Pola dasar pakaian jas tidak sama dengan pola baju kemeja, bedanya antara lain sambungan pola tidak terletak di samping kiri dan kanan, tetapi digeser sedikit ke arah depan dan belakang, sehingga bagian samping jas tidak ada jahitannya.

Peredaan lain terletak pada pola krah dan pola lengan jas. Lengan jas dibuat naik di bagian pundaknya agar dada tampak bidang. Selain itu jahitan sambungan lengan tidak melalui ketiak, tetapi digeser ke depan dan belakang. Gambar pola lengan jas dibuat bengkok mengikuti posisi tangan. Jelasnya, pola jas jauh berbeda dengan pola kemeja pria.

Pada bagian depan bagian bawah disisi kiri dan kanan ada saku berkantong dan bertutup, sedangkan dibagian dada kiri ada saku yang tidak bertutup. Lebar bibir saku jas yang dibawah dan bertutup adalah 17 cm, sedangkan lebar bibir saku yang di dada adalah 13 cm.

Pria yang memakai baju setelan jas bisa tampil lebih rapi dan berwibawa, kalau model jas yang dipakainya serasi dengan postur tubuh si pemakainya. Sebaliknya, kalau model jas yang dipakai tidak serasi dengan postur tubuh pemakainya, hasilnya malah terkesan kurang rapi dan dapat mengurangi kewibawaannya. Penjahit yang akan membuatkan jas harus tahu model jas yang serasi dengan postur tubuh calon pemakainya, agar hasilnya bisa bagus dan dapat memuaskan pemesannya.

Dalam memilih dan menentukan model jas yang serasi, biasanya postur tubuh pria dibedakan menjadi 3 macam, sehingga dikenal ada 3 (tiga) model jas pria, yaitu:
  1. Model jas untuk pria bertubuh kurus
  2. Model jas untuk pria bertubuh sedang
  3. Model jas untuk pria bertubuh gemuk
MODEL JAS UNTUK PRIA BERTUBUH KURUS


Untuk pria yang bertubuh kurus, lebih serasi memakai jas yang hanya memiliki satu kancing saja, karena dapat mengurangi kesan kurusnya dan menonjolkan bagian dada serta leher.
Untuk dalemannya, sebaiknya dipadukan dengan kemeja ber-krah kecil, sehingga dapat menutupi kondisi leher yang kecil.
Gunakan kain polos dengan warna yang tidak terlalu gelap, karena warna gelap membawa kesan tubuh yang sudah kurus akan tampak semakin kecil lagi, menjadi super kerempeng.
Hindari penggunaan kain bermotif garis, karena adanya garis-garis vertikal pada tubuh yang sudah kurus juga dapat membawa kesan pandangan tampak semakin kurus lagi.

MODEL JAS UNTUK PRIA BERTUBUH SEDANG
Pada umumnya, pembuatan jas dirancang untuk pria yang memiliki tubuh sedang, yaitu jas yang memiliki dua kancing. Karena itu, untuk pria yang bertubuh sedang relatif tidak ada masalah dalam proses pembuatan jas.
Pria yang bertubuh sedang dan atletis sangat serasi memakai jas, baik posisi kancing terpasang maupun terbuka. Pilihan warna gelap atau terang tidak terlalu berpengaruh, dengan memakai jas, penampilan pria bertubuh sedang akan semakin rapi dan berwibawa.
Sebagai baju dalemannya, sebaiknya memakai baju ber-krah sedang sehingga bentuk tubuhnya tampak lebih nyata.


MODEL JAS UNTUK PRIA BERTUBUH GEMUK
Pria yang bertubuh gemuk, lebih cocok memakai jas model tiga kancing, dimana krah jas yang naik dan kecil dapat mengurangi kesan tubuh yang gemuk. Jas warna gelap dengan motif garis lurus vertikal punya andil besar dalam membawa kesan tubuh tampak lebih ramping dari aslinya.

Baju kemeja dalemannya sebaiknya pas ukuran tubuh serta memiliki bentuk krah sedikit memanjang kebawah, karena hal ini juga dapat membawa kesan tubuh jadi tampak semakin ramping.

Kancing baju 3 buah yang dikancingkan semua membawa kesan tubuh tidak terlalu gemuk banget.

Jas resmi untuk beribadah diistilahkan dengan  jas koko. atau Jasko. Merupakan busana muslim pria untuk dipakai ke mesjid atau acara-acara keagamaan yang sedang ngetrend saat ini.

Model yang tidak kalah unik dan sedang ngetrend saat ini adalah Jasket. Adalah semacam Jas Almamater tetapi lebih resmi dan pembuatannya seperti layaknya Jas Resmi Pria ini.

Anda yang minat pesan Jasko/Jas Koko Murah Tasikmalaya, klik saja Jual Jas Koko Murah Tasikmalaya.

Memasang Lengan untuk Jas Pria | Cara Teknik Menjahit

Sebelum kita memasang lengan untuk jas pria, perlu kita ketahui pula bahwa ini teknik tersulit dalam pembuatan Jas. Semahal-mahalnya bahan yang digunakan bila dalam pemasangannya tidak sesuai dengan teknik maka hasilnya akan terlihat tidak modis atau tidak bagus dan juga tidak akan nyaman ketika dipakai.

Dalam teknik memasang lengan untuk jas pria ini harus diketahui pula Pola Lengan / Tangan untuk Jas Pria, karena pola nya tidak sama dengan pola lengan kemeja atau lengan baju pada umumnya. Perbedaannya itu diantaranya :
  • Pola Lengan Jas lebih ramping dan formal, lengkungan pola di ujung pangkal lengan lebih panjang dibanding pola lengan kemeja.
  • Jahitan pada lengan jas ada dua, yaitu jahitan depan dan belakang, sedangkan jahitan pada lengan kemeja hanya satu berada dibawah melalui ketiak.
  • Panjang pola lengan jas lebih pendek 2 cm bila dibandingkan pola lengan kemeja.
  • Bentuk pola lengan jas sedikit bengkok kedepan mengikuti lekukan siku ketika santai, sedangkan bentuk pola lengan kemeja dibuat  lurus.
Adapun Cara teknik menjahit dalam membuat pola lengan jas pria dapat digambarkan sebagai berikut:

Add caption

Langkah Pertama
Tentukan batasan area untuk menggambar pola lengan jas, berupa sebuah kotak, sebut saja sebuah nama:
“kotak area pola lengan jas”.

Ukuran kotak itu adalah:

  • Lebar sama dengan lingkar lengan dikurangi 3 cm. Pengurangan 3 cm bertujuan supaya nanti panjang lengkungan di pangkal lengan bisa kembali sama dengan ukuran lingkar lengan aslinya.
  • Tinggi sama dengan ukuran panjang lengan yang akan dibuat.

Ketika membuat pola lengan jas, bentuk lengkungannya harus lebih panjang dari pola lengan biasa.
Tujuannya adalah supaya lengan jas bisa tegak dipundak, sehingga dada tampak lebih lapang.
Tinggi lengkungan pola lengan jas adalah 17 cm dari garis ketiak.

Pada pola lengan bagian belakang dibuat garis vertikal berjarak 8 cm dari tepi kotak area pola lengan jas.Pada pola lengan bagian depan dibuat garis vertikal berjarak 5 cm dari tepi kotak area pola lengan jas.

Setelah langkah pertama selesai dipraktekkan, akan diperoleh gambar awal pola lengan jas pria seperti pada gambar diatas.

Langkah Kedua.
Memisah pola lengan belakang

Add caption
Pada posisi garis vertikal yang berjarak 8 cm dari batas tepi kotak area pola lengan jas, praktekkan:

  • Pertebal garis vertikal tersebut mulai dari awal kerung lengan sampai posisi garis ketiak.
  • Mulai posisi garis ketiak lakukan pencabangan garis simetris ke kiri dan kanan, sehingga pada garis mendatar posisi siku diperoleh lebar pencabangan ke kiri = 1 cm dan ke kanan = 1 cm juga.
  • Lanjutkan pencabangan garis simetris ke kiri dan kanan sampai ujung lengan.
  • Pada posisi ujung lengan lebar pencabangan ke kiri = 4 cm dan ke kanan = 4 cm juga.

Langkah Ketiga.
Memisah pola lengan depan.
Pada posisi garis vertikal yang berjarak 5 cm dari batas tepi kotak area pola lengan jas, praktekkan:

  • Pertebal garis vertikal tersebut mulai dari awal kerung lengan sampai posisi garis ketiak.
  • Mulai posisi garis ketiak lakukan pencabangan garis simetris ke kiri dan kanan, sehingga pada garis mendatar posisi siku diperoleh lebar pencabangan ke kiri = 1 cm dan ke kanan = 1 cm juga.
  • Lanjutkan pencabangan garis simetris ke kiri dan kanan sampai ujung lengan, dengan cara menarik garis vertikal ke bawah dari kedua titik tersebut.

Setelah langkah kedua dan ketiga selesai, akan diperoleh gambar pemisahan pola lengan jas pria seperti pada gambar di atas.
Selanjutnya, praktekkan langkah terakhir untuk memperoleh gambar pola lengan jas pria…

Langkah Terakhir
Menggabung pola lengan bawah.

Perhatikan gambar di atas. Pola lengan jas telah dipisah menjadi 3 bagian, yaitu pola lengan belakang bawah, pola lengan atas dan pola lengan depan bawah.
Guntinglah tepat pada garis vertikal yang berjarak 8 cm dari tepi kotak area pola lengan jas. Sekarang sudah terpisah bagian pola lengan belakang bawah.

Sambung dan tempel menggunakan lem, pola lengan belakang bawah dengan pola lengan depan bawah dengan rapi sesuai tempatnya, maka diperoleh gambar berikut: 

POLA LENGAN JAS PRIA sudah jadi…


Demikian cara teknik menjahit dalam teori memasang lengan untuk jas pria. Semoga bermanfaat.
Kami juga sedang belajar dan terus akan belajar, di Pusat Pembuatan Produksi Jas Pria. Di perusahaan tersebut kami menonjolkan pembuatan jasko jas koko memberikan harga jas koko yang komptitif, tanpa mengabaikan kualitas produksi. 

Kamis, 25 April 2013

Science Technology | Pidato Bahasa Inggris


إنّ الحمد للّه نحمده نستعينه نستغفيره و نعوذ با الله من شرور أنفسنا و من سيّئات أعمالنا من يّهده الله فلا مضلّ له ومن يّضلله فلا هادي له 
أشهد أن لاّ إله إلاّ الله وحده لا شريك له وأشهد أنّ محمّدا عبده و رسوله أمّا بعد 
In the name of Allah, the beneficent, the marchiful , all praises be to Allah, the lord of the world, the master if the day after and the creator of everything in this universe. He has no partner. 

       Peace and salutation to our prophet, Muhammad Saw. Who has brought us from the darkness into the lightness. And don`t forget thanks to the master of the ceremony who has given me an opportunity ,so that I can stand up here in front of you all today to deliver my speech.

The honourable judges and my beloved sisters and brothers. Let me talk about “Science,    Thechology and The impact  to the Islamic school”
            Education is the most important thing to see the quality of a nation. It is because from the education, a human resource of a nation can be explored and make an innovation to improve that country. And beside that some factors can be influenced by the education, and they are prosperity, economics , politics and the other things .So, that is why the government try to improve  education in the country.
            As we have already known that the excavation of constitution 1945 in 4 paragraph told us about the purpose of our country .And one of them is to educate a nation and participate in an eternal peace and justice of sociality.
            The fact that the government has tried to support us as a student in the education by some programs that they made, and one of them is BSE.BSE is Electronic Scholl Book, this program is made by National Department Education which can be accesed and download in the internet. I think this program tries to make us better understanding and gat the lesson easier than we go to the library.
            The penetration of government by using the technology make the institution of the education is helped. Junior and Senior High School have already used the technology in process of education .The obvious, we can see the increasing of studying by Junior and  Senior High School.
            So, how about us, as a student of Islamic school, should we be silent and see the other go forward and we only stay around ? Of course not ! The fact it can`t be disavow that Islamic school has tried to use the technology in the process of education. And because of this situation,  influences the quality of Islamic School. I`ve got 5 points which are linked with the quality of Islamic School because of  technology.
            First, to counter people`s opinion that Islamic School is out of date. We all as an Islamic student don`t want to be called as CLB right? Do you know what  CLB is ? CLB is Child Left Behind It`s because people`s opinion said that we are as Islamic student too concern to study about religion until we left or even forget about the period.
            Second, To increase Islamic school`s prestige between Junior and Senior High School.
            Third, Islamic School can compete in the arena of national education .By the coming of the technology makes Islamic School is in the same level with Junior and Senior High School.a student of Islamic School also can`t be defeated by the other school.
            Forth,the discovery and the science that we get from technology can synchronized with a holy qur`an. For the example ,the fact of founding a river in an ocean of Mexico has just found in 21 century .I happened when  a driver drove in ocean of mexico, the He found that there was a  flow of fres water in a salty water of ocean. wheares allah   already told about this fact in a holy Qur’an capture al-furqon verse 53
وهو الّذي مرج البحرين هذا عذب فرات وّ هذا ملح أجاج و جعل بينهما برزخا وّ حجرا مّحجورا
            “It is he who has let free the two bodies of flowing water one palatable and sweet and the other salt and bitter yet has he made a barer between them, a partition that is forbidden to be passed”
 Last, can bear an Islamic intelectual, as what allah said that “Tafakkaru Fi kholqi llahi wa la taffakaru fi dzati lah”. It means that as a good moeslim, beside we have to understand about islam, we also have to be update  in the progressing of technology       
I think from all my speech, we can conclute that we can get a good result by the technology to Islamic school. But, we can’t released from negative one, but I believe that as long as we keep on holy Qur’an. I believe that allah will always keep us in the right way. As what allah said in capture al-an`am verse 153
و أنّ هذا صراطي مستقيما فاتّبعوه ولا تتّبعوا السّبل فتفرّق بكم عن سبيله ذالكم وصّاكم به لعلّكم تتّقون
            “Verily, this is my way, leading straight, follow it, follow not other paths. They will scatter you about from His path, Thus doth He command you that may be you righteous.”
Maybe that`s all from me. Thank you so much for your attention. Finally I close it by
ربّنا آتنا فى الدّنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النّار